Definisi CMS
Ketika berbicara tentang Content Management System atau yang lebih dikenal dengan CMS maka tidak dapat dipisahkan dari kata website. Masyarakat juga lebih mengenal CMS sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk membangun sebuah website. Persepsi seperti ini muncul karena masyarakat Indonesia terbiasa mengunakan CMS sebagai alat untuk membangun website.
Sebuah definisi mengungkapkan bahwa CMS adalah sebuah sistem yang mempermudah penciptaaan sebuah website dinamis, di mana dalam sistem ini pengelolaan isi dan tampilan teknis dipisahkan antara editor, web master, web designer dan web developer. Dengan pemisahan ini editor dapat mengelola isi website tanpa harus tergantung pada web master. Selanjutnya web developer bertanggung jawab atas dalam pengelolaan teknis dari sistem yang dipakai. Sedangkan web desainer bertanggung jawab terhadap tampilan yang digunakan (Kemas Yunus Antonius, 2007: 2)[3]. Eksisten CMS memberikan peluang pembangunan serta pengelolaan website lebih mudah. Untuk membangun atau mengelola isi dari website seseorang tidak perlu menguasai aplikasi desain web atau bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sebuah website seperti bahasa HTML, PHP, ASP dan bahasa pemrograman lainnya.
Menurut Wikipedia Content Management System atau CMS adalah aplikasi komputer yang digunakan untuk membuat, memperbaharui, mengelola atau mempublikasikan isi dalam sebuah sistem yang teroganisir dan konsiten. CMS digunakan untuk menyediakan, mengawasi, memperinci dan mempublikasikan dokumen-dokumen spesifik seperti artikel, manual operator, manual teknis, panduan penjualan dan brosur penjualan. Sebuah CMS dapat berisi file komputer, gambar, audio, video, dokemen elektronik dan isi website[4].
Definisi lain mengungkapkan bahwa secara sederhana CMS dapat diartikan sebagai aplikasi yang digunakan untuk mengatur dokumen dan isi sebuah sistem. Lebih lanjut dikemukakan bahwa CMS sendiri terdiri dari dua struktur yaitu frontend dan Backed. Frontend adalah tampilan halaman web, yaitu halaman yang diakses oleh pengunjung umum. sedangkan Backend adalah bagian administrasi yang hanya bisa diakses sang pemilik web maupun orang-orang yang telah ditunjuk untuk melakukan manajemen website atau istilah umumnya halaman admin (admin page)[5].
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pemanfaatan CMS tidak hanya sebatas pengelolaa website. Konsep kerja CMS mulai diadopsi untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Dengan mengadopsi konsep kerja CMS pengembang aplikasi berharap bahwa operasional sebuah aplikasi mudah dilakukan tanpa harus bergantung pada pengembang aplikasi. Konsep kerja CMS mulai digunakan untuk membangun ensiklopedi online, membangun forum diskusi atau untuk membangun e-learning.
WEBSITE BERBASIS CMS
Untuk mengunduh aplikasi CMS ini dapat diunduh di www.joomla.org. Selain paket instalasi dalam website ini juga tersedia modul-modul atau template yang dapat mempercantik tampilan website serta meningkatkan kualitas website.
Secara khusus joomla menawarkan kemudahan bagi pengelola perpustakaan dalam pengelolaan website serta dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada pengguna. Joomla menyediakan berbagai modul yang khusus untuk perpustakaan. Modul-modul khusus tersebut antara lain kompone katalog online yang memungkinkan tergabung dengan sistem otomasi perpustakaan berbasis OpenBiblio[7] serta komponen yang memungkinkan perpustakaan mempublikasikan e-book atau koleksi digital lainnya yang dimiliki perpustakaan[8]. Dengan modul Joomlib ini website perpustakaan tidak hanya mempublikasikan koleksi e-book atau koleksi digital yang di perpustakaan, tetapi juga memungkinkan pengguna perpustakaan mengunduh koleksi e-book tersebut secara langsung melalui website perpustakaan.
Di Indonesia perpustakaan yang menggunakan aplikasi ini untuk membangun website lembaganya adalah Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jaringan Perpustakaan Lingkungan Hidup dan banyak perpustakaan di lingkungan Universitas Gadjah Madadi Indonesia .
Untuk mengunduh CMS ini dapat diperoleh melalui website resminya di www.drupal.org. Di dalam website resmi cms ini juga modul-modul, template (thema) dan berita terbaru seputar CMS drupal.
Perpustakaan di Indonesia yang menggunakan aplikasi CMS ini untuk membangun website perpustakaa adalah Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (http://www.library.ums.ac.id/),
Gambar 3. Halaman depan website yang dibangun dengan PHPFusion
Seperti kebanyakan perangkat aplikasi berbasis CMS yang ada, aplikasi ini juga dibangun dengan menggunakan PHP dan database MySQL. Aplikasi ini berlisensi GPL (General Public Licence) yang berarti bebas diperoleh dan digunakan untuk membangun website. CMS ini didesain sederhana dengan harapan akan memudahkan pengguna dalam membangun website oleh pemula sekalipun.
Semua website yang dibangun dengan menggunakan berbagai aplikasi berbasis CMS yang telah disebukan di atas adalah jenis web dinamis. Web dinamis merupakan web yang materinya dapat dengan mudah diperbaharui dan senantiasi terjaga kemuktahirannya.
Content Management System (CMS) adalah sebuah sistem manajemen dalam website yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau mengisi konten dari suatu situs Web. CMS adalah sebuah standar baru bagi website akhir-akhir ini. Dengan CMS, pemilik website dengan mudah dapat merubah konten-konten dalam websitenya secara mandiri, tanpa membutuhkan bantuan seorang web desainer. Konsep website berbasis CMS sering dipakai oleh situs-situs yang memiliki isi dinamis dan sering diupdate, seperti blog, online shop, dan situs berita.
Ketika berbicara tentang Content Management System atau yang lebih dikenal dengan CMS maka tidak dapat dipisahkan dari kata website. Masyarakat juga lebih mengenal CMS sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk membangun sebuah website. Persepsi seperti ini muncul karena masyarakat Indonesia terbiasa mengunakan CMS sebagai alat untuk membangun website.
Sebuah definisi mengungkapkan bahwa CMS adalah sebuah sistem yang mempermudah penciptaaan sebuah website dinamis, di mana dalam sistem ini pengelolaan isi dan tampilan teknis dipisahkan antara editor, web master, web designer dan web developer. Dengan pemisahan ini editor dapat mengelola isi website tanpa harus tergantung pada web master. Selanjutnya web developer bertanggung jawab atas dalam pengelolaan teknis dari sistem yang dipakai. Sedangkan web desainer bertanggung jawab terhadap tampilan yang digunakan (Kemas Yunus Antonius, 2007: 2)[3]. Eksisten CMS memberikan peluang pembangunan serta pengelolaan website lebih mudah. Untuk membangun atau mengelola isi dari website seseorang tidak perlu menguasai aplikasi desain web atau bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sebuah website seperti bahasa HTML, PHP, ASP dan bahasa pemrograman lainnya.
Menurut Wikipedia Content Management System atau CMS adalah aplikasi komputer yang digunakan untuk membuat, memperbaharui, mengelola atau mempublikasikan isi dalam sebuah sistem yang teroganisir dan konsiten. CMS digunakan untuk menyediakan, mengawasi, memperinci dan mempublikasikan dokumen-dokumen spesifik seperti artikel, manual operator, manual teknis, panduan penjualan dan brosur penjualan. Sebuah CMS dapat berisi file komputer, gambar, audio, video, dokemen elektronik dan isi website[4].
Definisi lain mengungkapkan bahwa secara sederhana CMS dapat diartikan sebagai aplikasi yang digunakan untuk mengatur dokumen dan isi sebuah sistem. Lebih lanjut dikemukakan bahwa CMS sendiri terdiri dari dua struktur yaitu frontend dan Backed. Frontend adalah tampilan halaman web, yaitu halaman yang diakses oleh pengunjung umum. sedangkan Backend adalah bagian administrasi yang hanya bisa diakses sang pemilik web maupun orang-orang yang telah ditunjuk untuk melakukan manajemen website atau istilah umumnya halaman admin (admin page)[5].
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pemanfaatan CMS tidak hanya sebatas pengelolaa website. Konsep kerja CMS mulai diadopsi untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Dengan mengadopsi konsep kerja CMS pengembang aplikasi berharap bahwa operasional sebuah aplikasi mudah dilakukan tanpa harus bergantung pada pengembang aplikasi. Konsep kerja CMS mulai digunakan untuk membangun ensiklopedi online, membangun forum diskusi atau untuk membangun e-learning.
WEBSITE BERBASIS CMS
- Joomla
Untuk mengunduh aplikasi CMS ini dapat diunduh di www.joomla.org. Selain paket instalasi dalam website ini juga tersedia modul-modul atau template yang dapat mempercantik tampilan website serta meningkatkan kualitas website.
Secara khusus joomla menawarkan kemudahan bagi pengelola perpustakaan dalam pengelolaan website serta dapat meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada pengguna. Joomla menyediakan berbagai modul yang khusus untuk perpustakaan. Modul-modul khusus tersebut antara lain kompone katalog online yang memungkinkan tergabung dengan sistem otomasi perpustakaan berbasis OpenBiblio[7] serta komponen yang memungkinkan perpustakaan mempublikasikan e-book atau koleksi digital lainnya yang dimiliki perpustakaan[8]. Dengan modul Joomlib ini website perpustakaan tidak hanya mempublikasikan koleksi e-book atau koleksi digital yang di perpustakaan, tetapi juga memungkinkan pengguna perpustakaan mengunduh koleksi e-book tersebut secara langsung melalui website perpustakaan.
Di Indonesia perpustakaan yang menggunakan aplikasi ini untuk membangun website lembaganya adalah Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jaringan Perpustakaan Lingkungan Hidup dan banyak perpustakaan di lingkungan Universitas Gadjah Madadi Indonesia .
- Mamboo
- Drupal
Untuk mengunduh CMS ini dapat diperoleh melalui website resminya di www.drupal.org. Di dalam website resmi cms ini juga modul-modul, template (thema) dan berita terbaru seputar CMS drupal.
Perpustakaan di Indonesia yang menggunakan aplikasi CMS ini untuk membangun website perpustakaa adalah Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (http://www.library.ums.ac.id/),
- PHP Fusion.
Gambar 3. Halaman depan website yang dibangun dengan PHPFusion
- AuraCMS
Seperti kebanyakan perangkat aplikasi berbasis CMS yang ada, aplikasi ini juga dibangun dengan menggunakan PHP dan database MySQL. Aplikasi ini berlisensi GPL (General Public Licence) yang berarti bebas diperoleh dan digunakan untuk membangun website. CMS ini didesain sederhana dengan harapan akan memudahkan pengguna dalam membangun website oleh pemula sekalipun.
Semua website yang dibangun dengan menggunakan berbagai aplikasi berbasis CMS yang telah disebukan di atas adalah jenis web dinamis. Web dinamis merupakan web yang materinya dapat dengan mudah diperbaharui dan senantiasi terjaga kemuktahirannya.
Content Management System (CMS) adalah sebuah sistem manajemen dalam website yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau mengisi konten dari suatu situs Web. CMS adalah sebuah standar baru bagi website akhir-akhir ini. Dengan CMS, pemilik website dengan mudah dapat merubah konten-konten dalam websitenya secara mandiri, tanpa membutuhkan bantuan seorang web desainer. Konsep website berbasis CMS sering dipakai oleh situs-situs yang memiliki isi dinamis dan sering diupdate, seperti blog, online shop, dan situs berita.
Dalam web berbasis CMS, ada dua area utama, yaitu
Admin Area dan Public Area. Public area adalah wilayah yang dapat
diakses oleh semua orang. Public area ini juga sering disebut dengan
istilah 'front-end' oleh sebagian kalangan. Sedangkan Admin Area adalah
wilayah yang hanya bisa diakses oleh pemilik website tersebut, admin
area juga sering disebut 'back-end'.
Kedua
area ini memiliki alamat situs yang berbeda, dan khusus untuk Admin
Area, halaman depannya diproteksi dengan password. Jadi, sekalipun
pengunjung tahu alamat Admin Area, ia tidak akan bisa masuk ke dalam
jika tidak tahu passwordnya.
Dua area ini adalah
dua website yang berbeda, tetapi keduanya terhubung oleh database yang
sama. Perbedaan utamanya adalah pada hak akses database. Public Area
hanya mampu untuk ‘membaca’ database, sedangkan Admin Area mempunyai hak
penuh untuk ‘membaca, menambah, mengedit, bahkan menghapus’ isi
database.
Seiring
dengan perkembangan jaman, CMS ini terus menerus dikembangkan oleh
berbagai komunitas programer hingga lahirlah berbagai CMS yang berbentuk
'paketan'. CMS yang berbentuk paketan ini sangat memudahkan bagi web
developer untuk membangun website, karena web developer tinggal
memodifikasi sistem tersebut menjadi website yang dia inginkan. Contoh
CMS paketan yang cukup populer antara lain Joomla, wordpress, drupal,
geeklog, mambo, dan zikula.
0 komentar:
Posting Komentar